1.
Avitaminosis A
Gejala: Pertumbuhan terhambat, rabun senja, mata menjadi sakit
(xeropthalmia), kulit dan bulu menjadi kasar, gangguan reproduksi, persendian
membengkak dan kaku. Jika kondisi parah akan timbul kebutaan
Penyebab: Kekurangan vitamin A
Pengendalian: Beri Vitamin A (makanan atau olahan pakan dari rumput hijau,
jagung kuning, tepung lembaga jagung, tepung daun kacang-kacangan, susu, minyak
ikan, tepung hati dan karoten)
2.
Polyneuritis
Gejala: Nafsu makan hilang; tubuh kurus, otot lemah, terjadi
degenerative syarat tubuh, dan kelumpuhan.
Penyebab: Kekurangan tiamin (Vitamin B1).
Pengendalian: Beri vitamin B1 (Sumber Vit B1:pakan olahan lain dari
bekatul, biji-bijian sereal dan hijauan atau sayuran. Burung kena polyneuritis
jangan diberi pakan mengandung thiaminase, seperti ikan mentah)
3.
Paralysis
Gejala: Tumbuh lambat, terjadi sindrome curled toe paralysis (anak
burung berjalan pada persendian tarsonuta tarsus dan jari-jarinya melekuk ke
dalam), kelumpuhan kaki dan daya tetas telur menurun.
Penyebab: Kekurangan riboflavin (vitamin B2).
Pengendalian: Berikan Vitamin B2 (Sumber Vitamin B2 adalah pakan
atau bahan olahan lain dari hijauan, sayuran, ragi atau jamur, kotoran unggas
yang sudah mengalami proses proses pengeringan dengan baik, susu dan hati).
4.
Avitaminosis B5
Gejala: Bulu rontok, pertumbuhan lambat, kulit bersisik dan daya
tetas telur turun.
Penyebab: Kekurangan vitamin B5 (asam pantotenat).
Pengendalian: Berikan Vitamin B5 (Sumber vitamin B5: pakan atau
olahan lain dari biji-biji sereal, hijauan atau sayuran, tepung hati, tepung
kacang, ragi, tepung terigu, tepung kedelai dan jagung).
5.
Dermatitis
Gejala: Pertumbuhan lambat, ada kutil di jari-jari dan kaki,
gemetaran, gerakan badan tak terkoordinasi.
Penyebab: Kekurangan B6 atau piridoksin.
Pengendalian: Berikan Vitamin B6 (Sumber tepung ragi, tepung hati,
hijauan, biji-bijian sereal, tetes gula tebu, tepung terigu, menir dan susu).
6.
Avitaminosis B12
Gejala: Pertumbuhan lambat, pertumbuhan bulu jelek, daya tetas telur
rendah.
Penyebab: Kekurangan vitamin B12
Pengendalian: Berikan vitamin B12 (Sumber vitamin B12 adalah makanan
atau barang olahan lain dari faeses yang dikeringkan, kuning telur, tepung
ikan, whey (hasil sampingan keju), tepung kedelai, makanan lain yang sudah
mengalami fermentasi zat renik seperti ragi)
7.
Avitaminosis C
Gejala: Selaput lender mulut membengkak, berdarah dan luka-luka;
tulang lemah; kapiler darah mudah pecah
Penyebab: Kekurangan Vit C
Pengendalian: Berikan Vitamin C (Sumber buah-buahan, sayuran dan
hijauan)
8.
Rachitis
Gejala: Tumbuh lambat; tulang kaki dan dada membengkak; paruh lunak
dan kulit telur tipis
Penyebab: Kekurangan vitamin D
Pengendalian: Berikan vitamin D (Sumber makanan atau bahan lain
seperti susu). Disertai pula penjemuran di pagi hari antara pukul 08.00 sampai
09.00.
8.
Perosis (Avitaminosis E)
Gejala: Tumbuh lambat; kegagalan reproduksi; gangguan jantung; tidak
bias berjalan atau berdiri secara normal; lumpuh; alami enchephalomalica:
penyakit dari otak yang menyebabkan burung berputar-putar ke belakang atau lari
ke belakang, ke samping, atau berjungkir balik
Penyebab: Kekurangan Tokoferol (Vitamin E)
Pengendalian: Berikan vitamin E (Sumber vitamin E kacang-kacangan,
bungkil, taoge, kuning telur dan hijauan serta sayur-sayuran).
9.
Hemorraghi
Gejala: Mudah terluka, alami pendarahan; pembuluh kapiler mudfah
rusak dan/ atau pecah
Penyebab: Kurang vitamin K
Pengendalian: Berikan Vitamin K (Sumber seperti sayuran warna hijau
dan tepung ikan)
Penyakit
karena defisiensi mineral
1. Demineralisasi tulang
Gejala: Kelainan tulang; pembesaran persendian; kelumpuhan dan
pelunakan tulang tua.
Penyebab: Kekurangan Ca (Kalsium)
Pengendalian: Berikan Kalsium (Sumber Kalsium adalah tulang ikan, kulit
kerang dan daun tanaman legume)
2.
Kekurangan P
Gejala: Timbul rachitis dan osteomalacia; pica atau kelainan
nafsu makan, suka makan tanah, tulang atau kayu; kelemahan otot dan kekuan
persendian
Penyebab: Kekurangan P (phosphor)
Pengendalian: Berikan phosphor (Sumber phosphor makanan biji-bijian,
tepung ikan, tepung tulang dan bungkil)
3.
Tetany (Kekurangan Mg)
Gejala: Kejang-kejang; sempoyongan
Penyebab: Kekurangan Mg (Magnesium)
Pengendalian: Berikan Magnesium (Sumber Mg antara lain bekatul, dedak
gandum. Jika sudah akut bisa diberikan injeksi Mg-laktat subkutan)
4.
Defisiensi K (Kalium)
Gejala:
Tumbuh terganggu; lemah; mudah kena tetanus yang diikuti kematian
Penyebab: Kekurangan Kalium
Pengendalian: Berikan Kalium (Sumber sayur-sayuran).
5.
Kekurangan NaCl (garam dapur)
Gejala: Penurunan berat badan akibat penurunan konsumsi
makanan
Penyebab: Kekurangan garam dapur
Pengendalian: Memberikan garam dapur dalam bentuk batangan merupakan
langkah tepat. Pemberian NaCl tidak lebih dari 2% dari total pakan.
Penyakit
karena protozoa (yang umumnya terjadi pada burung)
-
Koksidiosis/ berak darah
Gejala: Kotoran warna merah; diare berdarah yang berlanjut ke
kematian
Penyebab: serangan Eimeria sp
Pengendalian: Jaga kebersihan kandang dan peralatan dengan penyemprotan rutin
tiap bulan dengan obat antiparasit
Penyakit
karena bakteri
-
Pullorum/ berak kapur
Gejala: Kotoran putih seperti kapur
Penyebab: Bakteri Salmonella pullorum
Pengendalian: Jaga kebersihan kandang dan peralatan dengan
penyemprotan rutin tiap bulan dengan obat anti parasit.
Penyakit
karena virus
-
Psittacosis
Gejala;
naik; demam; nafsu makan turun; lesu lemah; muncul gejala kena flu, ingus
keluar dan bersin-bersin.
Penyebab:
Virus Miyagawanella psittaci
Pengendalian:
Belum ada obatnya yang manjur; Jaga kebersihan kandang dan peralatan dengan
penyemprotan rutin tiap bulan dengan desinfektan.
Penyakit
karena jamur
-Aspergillosis (serang paru-paru dan kantung udara; disebut juga air
sac infection atau mold penumonia)
Gejala: Sulit bernafas; lemah, lesu, nafsu makan turun;
menjulurkan leher
Penyebab: Makanan
dan tempat yang ditumbuhi aspergillus fumigatus
Pengendalian: Belum ada pengobatan yang manjur. Untuk mengurangi gejala
sakit, gunakan penyemprot anti jamur. Hindari pakan berjamur; dan pastikan kandang
bebas jamur dengan penyemprotan rutin antiseptik tiap bulan.
Penyakit
karena parasit
1.
Ektoparasit (parasit yang menyerang dari luar)
Gejala:
- Bulu
rusak;- Burung gelisah
- Suka
mematuki bulu sendiri- Kanibal sesamanya;
- Macet
berkicau; -Berkicau tidak los suaranya
Penyebab: Bermacam jenis kutu dan tungau
Pengendalian:
Diolesi obat sistemik pembunuh kutu yang tidak hanya berkeliaran di luar tetapi
juga yang bersembunyi di lapisan kulit.
- Semprot
dengan antiparasit dan kutu untuk membunuh kutu yang berkeliaran di luar;
secara periodic bulanan
2.
Endoparasit (serangan dari dalam)
Gejala: Lesu, nafsu makan turun, berat badan turun; bulu kusam’
bulu rontok belum waktunya
Penyebab: Sejumlah jenis cacing
Pengendalian: Dioles dengan obat antiparasit yang bekerja secara
sistemik dan /atau diberi obat cacing; pemberian berkelanjutan dilakukan
sebulan sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar